Luwu-Selasa (5/5/2020) – Tim gugus tugas percepatan penanganan covid-19 Kabupaten Luwu kembali melakukan sosialisasi, dengan tema Penanganan Covid-19 di gedung Simpurusiang Belopa.
Kegiatan sosialisasi ini akan berlangsung selama dua hari, mulai tanggal 5 s/d 6 Mei 2020, dengan menghadirkan beberapa narasumber. Diantaranya, Kajari Luwu Erni Veronica Maramba, Wakil Ketua DPRD Luwu Zulkifli ST, Kasdim 1403 Sawerigading, Mayor Kav.Suparman , Sekretaris Dinas Kesehatan Dr Rosnawari, dan Direktur RS Batara guru dr. Daud Mustakim.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu, dr. Rosnawari dalam Materi Strategi Penanganan Covid19 Kab Luwu menjelaskan kronologi wabah ini muncul pertama kali dari Wuhan. Gejala Covid yang sering muncul diantaranya sakit kepala, demam, menggigil, diare serta radang paru-paru. Virus ini juga dapat bertahan 4-5 hari di alumunium, plastik dan kertas.
Cara memutus penularan penyakit ini antara lain dengan rutin mencuci tangan dengan sabun, memakai masker saat keluar rumah serta mengkonsumsi makanan yang bergizi.
dr. Rosnawari menambahkan hendaknya para camat dan kepala desa segera membentuk tim gerak cepat di tingkat kecamatan dan desa, dengan menyiapkan sumber daya manusia yang berkwalitas. Melakukan deteksi dini bagi masyarakat yang masuk di desa, dengan melapor di bidan desa dan selanjutnya bidan desa melaporkan di puskesmas desa untuk dilakukan pemeriksaan dan pemantauan. Hal lain yang kalah penting adalah meningkatkan pengawasan di tempat-tempat umum.
Pemateri Kedua, Direktur RSUD Batara Guru, dr. Daud Mustakim, menyampaikan materi yang lebih spesifik tentang fenomena kejadian terjangkitkanya virus Corona di Luwu. Beliau menyampaikan salah satu Cluster Santri yang positif Asal Luwu di Makassar semakin hari semakin membaik. Sampai hari ini, Luwu masih dalam posisi Zona Hijau, namun sama dengan cacar, virus itu bisa sembuh dengan sendiri dengan meningkatkan sistem omun tubuh.
Pemateri selanjutnya adalah Kasdim 1403 Sawerigading Mayor Kav Suparman, lebih banyak mengulas tentang pembatasan sosial. Indonesia tidak mengenal Lockdown tapi yang di praktekkan hari ini adalah PSBB (pembatasan Sosial Berskala Besar), dan Luwu sampai hari ini belum masuk pada wilayah tersebut. Hingga penting untuk tetap selalu saling mengingatkan dan patuh pada protokoler Kesehatan yang telah dianjurkan pemerintah.
Pemateri kelima, Kajari Luwu, Erni Veronica Maramba mengulas tentang program Bantuan Langsung Tunai. Ia mengimbau kepada kepala desa aga tidak main-main dengan program ini, terlebih lagi memungut biaya kepada penerima manfaat.
Pada akhir acara, Kapolres Luwu AKBP Fajar Dani Susanto, menyampaikan untuk tetap menjaga keamanan diri dengan mentaati protokoler kesehatan, termasuk menjaga jarak dan menghindari keramaian. Lebih lanjut Kapolres Luwu juga mengimbau agar kepala desa tidak terjebak pada informasi yang beredar namun tidak diketahui kebenaranya atau hoax.
“Saya juga menghimbau kepada kepala desa jika ada pasien yang kena wabah ini di desa nya dan di tangani oleh pihak Rumah Sakit, agar tidak panik, selain itu tidak terjebak dengan berita-berita Hoax,” tutup AKPB Fajar.
Sumber: Media Center Luwu