Ditulis 1980-an, Puisi Andi Anton Pangeran Tersimpan di Buku Catatan Dewan Adat 12 Kedatuan Luwu

Belopainfo – Puisi yang dituliskan Andi Andi Anton Pangerang Pada Tahun 80 an, tersimpan rapi dalam catatan emas buku harian Dewan Adat 12 Kedatuan Luwu Andi Saddakati Opu Lalengtonro.

Puisi itu disampaikan dalam postingannya di akun Facebook miliknya, mengenang dan mecucap belasungkawa atas kepergian sang budayawan dan seniman Luwu, sebagai seorang kakak dan orang tua yang paling ia hormati.

Bacaan Lainnya

“Innalillahi wainna ilaihi rajiun. Selamat jalan kakakku, pahlawanku sekaligus orang tuaku yang kami banggakan Budayawan sekaligus seniman yang paling aku hormati,” tulis Andi Saddakati Opu Lalengtonro

Dalam postingannya, ia juga menuliskan “Coretan puisimu masih aku simpan dalam catatan emas buku harianku yang engkau tulis tahun 80 an,” tambahnya.

Adapun puisi yang dituliskan Almarhum Andi Anton Pangerang pada tahun 1980-an itu berjudul Pelaut Hendak Pergi, silakan disimak syairnya.

Pelaut hendak pergi

Yang pergi hari ini
Tidak akan berpaling
Pada lambaian tangan di pantai
Mesti dia tahu
Deru angin adalah desah napas perawan
Lama tertahan
Dan pasir-pasir pantai
Adalah cerita abadi

Dia tinggalkan teluk yang damai
Sebening mata kekasih
Kala purnama masih di langit
Selembut senyummu selalu

Tapi dia harus pergi
Sebelum musim berlalu
Karena angin tidak selamanya
Adalah angin turutan

Dan nanti……
Kalau dia harus kalah
Dengan tubuh lumat
Dikoyak laut

Di pantai-pantai karang
Di bukit-bukit kapur
Di pulau-pulau tandus
Tanganmu tak usah melambai
Karena yang pergi hari ini
Tidak akan berpaling

(Anthon Andi Pangerang)

Penulis: Ysf

Pos terkait