WARNING! Kecamatan Latimojong Darurat Bencana, Perkumpulan Wallacea: PT. Masmindo Bisa Apa?

Belopainfo.id – Beberapa titik longsor yang terjadi di sepanjang jalan Desa Kadundung, Rante Balla dan Salu Bulo, Kecamatan Latimojong, Perkumpulan Wallacea warning Kecamatan Latimojong rawan bencana.

Hasil pemantauan Perkumpulan Wallacea di lapangan menunjukkan titik-titik longsor yang masih sangat rawan terjadinya longsor susulan, hal ini harus menjadi perhatian serius baik masyarakat maupun pemerintah.

“Kondisi bentang alam yang ada di Latimojong sudah sangat memperihatinkan, pembukaan lahan yang disinyalir menjadi lahan perkebunan sejak 2016-2019 sudah mencapai angka 20.000 Hektare. Bagaimana dengan 2020-2024 apakah berkurang atau justru sebaliknya?,” jelas Direktur Perkumpulan Wallacea Hamsaluddin. Jumat (10/05/24).

Belum lagi menyinggung soal aktivitas tambang ilegal sepanjang bantaran Sungai Suso (Sungai Bajo) ke Kadundung, apa lagi soal PT. Masmindo tak perlu diragukan lagi perusahaan yang mengantongi izin kontrak karya seluas 14.390 Hektare yang berlaku sejak 2018-2050 yang berada di tengah-tengah Kecamatan Latimojong.

Titik longsor yang ada di Desa Tobaru, Kecamatan Latimojong, (dok: Perkumpulan Wallacea)

Sebelumnya juga PT. Masmindo telah melakukan proses pelebaran jalan dari Kecamatan Bajo, Bajo Barat, dan Latimojong apakah dalam pelaksanaannya sudah sesuai SOP? melihat kondisi tekstur tanah yang ada di sepanjang jalan bertektur tanah berpasir sementara untuk pelebaran jalan tidak dilakukan hingga pada titik batuan atau minimal dibuatkan terasering tebing sehingga ada upaya yang dilakukan untuk mencegah terjadinya longsor.

Pada bulan Maret 2024 lalu, ada beberapa unit kendaraan besar dari PT. Masmindo yang sempat direkam oleh masyarakat bahkan dalam video tersebut masyarakat mengatakan “Tama mo alat na Masmindo, inang masolang tongan mo te lalang”, Alat Masmindo sudah masuk, pasti jalan akan rusak,”

Longsoran di Dusun Padang, Desa Rante Balla (Dok: Perkumpulan Wallacea)

“Apakah dampak bencana yang terjadi di Kabupaten Luwu, PT. Masmindo sama sekali terlibat, dengan melihat aktivitas yang dilakukan di Kecamatan Latimojong?,” tutupnya.

Selein itu, kerap kali PT. Masmindo menggaungkan untuk menjaga lingkungan dan beberapa kali melakukan kegiatan reboisasi di bebarapa titik, termasuk di wilayah hirlir, tapi apakah upaya itu mampu menjadi penyeimbang, dengan aktivitas pertambagan yang dilakukan.

“PT. Masmindo bisa apa? apakah seimbang, aktivitas pengeboran yang dilakukan di wilayah hulu dengan melakukan proses penanaman di wilayah hilir? tentu tidak,” tutupnya.

Pos terkait