BelopaInfo – Luwu. Jumat (19/06/2020). Kolaborasi antar lembaga kemanusiaan mengadakan tudang sipulung di cafe WTL. Pertemuan yang bertema “Pekerja Sosial Fokus pada Solusi” dihadiri oleh berbagai komunitas pegiat kemanusiaan di antaranya Komunitas Sahabat Annisa, Rumah Baca Akkitanawa, BSMI Luwu, BKPRMI Luwu, MRI-ACT Luwu, dan Sekolah Alam Luwu.
Tujuan tudang sipulung ini adalah untuk mempererat silaturahim antar lembaga, dan juga untuk membahas proyeksi kolaborasi antar lembaga kemanusiaan di Kabupaten Luwu.
Dalam bincang santai ini, disebutkan ada banyak permasalahan yang sering muncul dari kerja-kerja kemanusiaan yang dilakukan oleh sejumlah lembaga kemanusiaan. Seperti bantuan yang terfokus pada satu titik yang viral saja sehingga bantuan terkesan tumpang tindih.
Selain itu kecenderungan mengeksploitasi korban melalui media sosial, ada pula yang memanfaatkan momen sebagai alat pencitraan lembaga. Dengan adanya kolaborasi antar lembaga, diharapkan tidak ada lagi ego lembaga yang hadir dari setiap lembaga saat menyalurkan bantuan, namun murni meringankan beban masyarakat yang memerlukan bantuan.
Adanya kolaborasi ini diharapkan dapat menjadi wadah komunikasi efektif antar komunitas. Sehingga setiap lembaga punya peran yang saling berkaitan.
“Intinya jika ada satu kasus, maka masukkan semua kebutuhan dasar kemudian mari sama-sama rembukkan dan ambil peran yang bisa dimaksimalkan untuk saling meringankan,” Jelas Mazra Yasir perwakilan Komunitas Sahabat Annisa.
Sebagai pemantik diskusi, perwakilan Rumah Baca Akkitanawa Nur Alam memberikan gambaran pendampingan yang tidak hanya sampai pada bantuan kulit luarnya saja, tetapi ada solusi lebih dalam yang mampu memberikan nilai manfaat berkelanjutan.
“Kita perlu melakukan survey kecil-kecilan untuk lebih memahami masalah dan menghadirkan solusi yang juga memberikan manfaat lebih dalam lagi bagi penerima bantuan,” kata Nur Alam.
Di sisi lain, masing-masing perwakilan lembaga seperti MRI-ACT dan BSMI Luwu juga memaparkan program kerja lembaga yang nantinya dapat dilakukan dengan kolaborasi antar lembaga kemanusiaan.
Tudang sipulung ditutup dengan merencanakan agenda pertemuan rutin untuk saling menguatkan dan membahas perkembangan kinerja dari kolaborasi antar lembaga.
“Kita membuka diri dengan siapa saja lembaga kemanusiaan yang ingin berkolaborasi pada kasus-kasus kemanusiaan, tanpa mengganggu program kerja masing-masing lembaga,” tutup Ashar Sabri perwakilan BKPRMI Luwu
Reporter: YSF
Editor: CSD