BPBD dan DLH Luwu Siap Kolaborasi dengan PPDI

Belopainfo.id – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Luwu siap melibatkan atau berkolaborasi dengan Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) dalam setiap kegiatan yang berkaitan dengan program yang ada di instansi.

Hal tersebut disampaikan saatenghadiri kegiatan Lokakarya perumusan Rencana Aksi Bersama dan Pelibatan Penyandang Disabilitas dalam Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim di Kabupaten Luwu. Kegiatan ini dilaksanakan di Warkop Wija To Luwu, Belopa, Kamis (21/11/2024)

Kepala Bidang Analisis Kebencanaan BPBD Luwu, Basir menyampaikan bahwa penyandang disabilitas jangan hanya dipandang sebelah mata, mereka juga memiliki kemampuan yang lebih, bukan hanya dianggap sebagai korban.

“Sepanjang kegiatan yang bergerak di bidang kebencanaan, penyandang disabilitas akan hadir di tengah-tengah kita, kami siap menjadi laskar pendampingan untuk itu,” ujarnya.

Menurut Basir, penyandang disabilitas bukan hanya satu kategori saja melainkan ada beberapa kategori sehingga perlu diperhatikan dan diberikan edukasi dalam pengembangan kapasitas terkait peningkatan skil yang dimiliki.

“Bukan lagi saatnya penyandang disabilitas dipandang sebagai korban tetapi juga bisa membantu orang lain, sehingga penting mereka juga diberikan edukasi terkait peningkatan kapasitas, evakuasi, dalam bencana mereka bisa dilibatkan,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pengendalian dan Pencemaran Lingkungan Hidup, Ida Safitri menyampaikan bahwa Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Luwu sudah lima tahun melakukan program kampung Iklim di beberapa desa.

Terkait persoalan bencana, kata Ida, bahwa ada tiga langka yang harus dilakukan di antaranya upaya mitigasi, adaptasi dan keterlibatan masyarakat, SK penanganan perubahan iklim. Meski di dalam SK tidak disebutkan secara rinci terkait penyandang disabilitas tapi disebutkan semua masyarakat.

“Kami tidak pernah membatasi teman-teman penyandang disabilitas untuk berkolaborasi dengan DLH terkait perubahan iklim,” ujarnya.

Ida Menegaskan bahwa terkait persoalan SK Penanganan Perubahan Iklim yang bisa dipedomani, pelibatan disabilitas sangat penting, sebab setiap manusai tidak bisa dibeda-bedakan dengan yang lain, karena hal ini akan dianggap diskriminasi.

“Kami dari DLH siap berkolaborasi dengan disabilitas, begitupun dengan pelibatan dalam menyalankan program-program yang ada di DLH mereka sangat bisa dilibatkan,” tegasnya.

Pos terkait