Belopainfo — Provinsi Tana Luwu yang selama ini digaungkan Wija To Luwu untuk memisahkan diri dari Provinsi Sulawesi Selatan dan berdiri sendiri sebagai suatu wilayah sudah tidak asing lagi.
Beragam upaya telah telah dilakukan, tapi sampai saat ini belum juga ada titik terang tentang status tersebut. Nama-nama pemekaran wilayah sudah mencuat namun tak tercatat tentang pemekaran Luwu Tengah dan Provinsi Tana Luwu.
Namun, semangat untuk menciptakan pemekaran tersebut belum juga surut, dengan adanya pertemuan para tokoh Tana Luwu di Hotel D’Maleo, Sabtu (19/2/2022) malam, mungkin saja akan memberikan sebuah jalan untuk tercapainya pemekaran Provinsi Tana Luwu.
Pertemuan yang mereka adakan pun terkait Bincang tokoh Tana Luwu sekaligus menyusun strategi pembentukan DOB Provinsi Tana Luwu. Sebagai upaya mendekatkan pelayanan, peningkatan ekonomi dan SDM berkualitas menyambut Indonesia emas 2024.
Pertemuan ini dihadiri, Opu To PapoataE Datu Luwu XL H. Andi Maradang Mackulau SH, Opu To Bau, Direktur Utama PT Jas Mulia, Dewi Sartika Pasande, Lutfi Andi Muthi, Andi Idha Nursantiy, Syamsul Rijal, Badaruddin A.P, Abduh Bakrie Pabe, Husmaruddin dan beberapa tokoh lainnya.
Pada pertemuan tersebut Opu To PapoataE Datu Luwu XL H. Andi Maradang Mackulau SH, Opu To Bau mengatakan bahwa pembentukan Provinsi Tana Luwu adalah untuk kepentingan bersama.
“Ini untuk kepentingan bersama, jangan ada sekat-sekat dan kepentingan politik lainya. Kita semua harus bersuara,” ujarnya.
Opu To PapoataE Datu Luwu juga bertekat selama ia masih hidup akan terus memperjuangkan pemekaran Tana Luwu menjadi Provinsi.
“Tekat saya, selama saya masi hidup maka saya akan terus berjuang,” tegas To PapoataE Datu Luwu XL.
Sementara itu, dalam waktu dekat, berdasarkan hasil pertemuan tersebut akan segera bergerak untuk meminta dukungan kepada tokoh-tokoh adat mulai dari Tana Luwu, Toraja hingga Kolaka.
Penulis: Ysf