Belopainfo.id – Beberapa pekan terakhir hujan mulai turun dan menyebabkan 2 Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang menyuplai wilayah sejumlah wilayah di Sulawesi yakni PLTA Malea di Tana Toraja dan PLTA Bakaru di Pinrang Sulawesi Selatan (Sulsel) dikabarkan mulai pulih.
Pemadaman listrik di Wilayah Sulsel yang diakibatkan dari kekeringan air di musim kemarau itu mulai berangsur pulih. hal tersebut disampaikan Manajer Komunikasi dan TJSL PLN UID Sulselrabar Ahmad Amirul Syarif
“Yang besar itu Poso, Malea (dan) Bakaru. Malea dan Bakaru sekarang sudah mulai normal, kita sudah berhasil lah modifikasi cuaca yang kita lakukan,” kata Manajer Komunikasi dan TJSL PLN UID Sulselrabar Ahmad Amirul Syarif kepada wartawan, dilansir dari detic com. Jumat (01/12/23).
Ahmad menyampaikan saat ini terpaksa melakukan manajemen beban listrik akibat cuaca ekstrem alias kemarau panjang, mereka juga telah mengumumkan melalui media sosial adanya pengurangan jam pemadaman listrik.
“Kami sudah merencanakan dan sudah diumumkan di media sosial dan di media itu sekitar 3 sampai 4 jam bahkan ada yang di bawah itu,” tambahnya
Selain sumber listrik dari PLTA, Pihak PLN juga menambah pembangkit yang saat ini sudah masuk 30 MW. Kemudian akan masuk lagi tambahan 50 MW pada akhir Desember 2023.
“Kami juga sedang lakukan percepatan penambahan pembangkit Inter Temporary Capacity di Punagaya sebesar 200 MW yang ditargetkan masuk sistem pada Maret 2024,” imbuhnya.
Diketahui, pemadaman listrik di Sulsel makin sering terjadi, bahkan durasinya kian panjang hingga 6 jam. Salah seorang warga Luwu, Agung Saputra mengatakan pemadaman listrik ini menjadi yang terlama selama masa pemadaman bergilir terjadi.
“Lima jam itu mati lampu tadi malam. Di rumah mulai dari jam 5 sore, pemadaman ini sangat merugikan bagi kami yang punya kedai karena tidak bisa melakukan aktivitas tanpa adanya listrik,” kata Agung Saputra yang merupakan pemilik kedai Hompimpala.
Agung mengaku, bukan hanya kedainya saja melainkan ada banyak pekerjaan rumah yang akhirnya terhambat akibat pemadaman listrik yang cukup panjang itu. Sebab, biasanya mati lampu hanya terjadi 3-4 jam saja.
“Kita tidak tahu juga kenapa bisa begitu. Semoga PLN cepat atasi ini sehingga kami khususnya pelaku UMKM tetap menjalankan usaha kami,” harapnya.