BelopaInfo – Luwu. Kamis (11/06/2020)- Badan Kesbangpol Forkopimda Kab. Luwu menggelar rapat koordinasi bertempatkan di Tribun Lapangan Andi Jemma Belopa. Rapat ini mengangkat tema “Peningkatan Stabilitas Politik dan Keamanan dalam Rangka Deteksi dan Cegah Dini Menghadapi Pandemi Covid 19”
Pada Kegiatan kali ini di hadiri Forkopimda dalam hal ini DPRD Kab. Luwu, Polres Kab. Luwu, Dandim, Kejari Kab. Luwu Badan Kesbangpol, Dinas PMD, Kasatpol, Asisten 11, Dinkes Kab. Luwu, Camat, serta Anggota BPD Kab. Luwu.
Komandan Kodim (Dandim) 1403 Sawerigading, Letkol Inf. Gunawan menjelaskan masih banyak masyarakat yang percaya bahwa Covid-19, dan percaya jika hal ini hanya konspirasi atau dijadikan lahan bisnis sehingga. Mengatasinya hal akan akan lebih sulit dibandingkan orang yang percaya tentang adanya Covid-19
“Di Palopo sekitar 50% masyarakatnya tidak percaya adanya Covid-19 itulah tantangan yang kita hadapi untuk menjelaskan kepada mereka,” ucap Letkol Gunawan
Lebih Lanjut ia mengatakan menghadapi era New Normal banyak masyarakat yang beranggapan jika wabah Covid-19 telah usai. Hal ini keliru justru New Normal adalah menormalkan perekenomian yang beberapa bulan ini mengalami penghambatan, dengan tujuan perekenomian di suatu daerah kembali stabil dengan tetap menjalankan protokol kesehatan.
Sedangkan Wakil Ketua DPRD Kab. Luwu Zulkifli mengatakan pandemi Covid-19 sebenarnya adalah era yang berpotensi pada rawan konflik dikarenakan adanya oknum-oknum tertentu yang memanfaatkan situasi.
“Saya berharap keadaan di Kab. Luwu semoga ke depannya tetap aman tentu itu tidak terlepas dari semua pihak untuk bertanggung jawab melakukan pencegahan Covid-19,” jelas Zulkifli
Dinas PMD Bustan yang turut hadir juga memberi penjelasan mengenai Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) yang kemungkinan akan bertambah 3 Bulan sampai September dengan jumlah 300rb perbulan untuk setiap KK.
Selain itu pihak DPMD juga mengucapkan terima kasih kepada camat, desa dan semua pihak terkait atas bantuannya menyalurkan BLT- DD desa kepada masyarakat di 207 desa se Kab. Luwu.
Kasiintel Kab.Luwu Alex Rante Labbi menuturkan tentang kondisi sosial di masa pandemi. Menurutnya ada beberapa hal yang dapat menimbulkan konflik di masyarakat salah satunya dengan adanya BST dan BLT.
“Konflik ini timbul di masyarakat dikarenakan bantuan yang diberikan tidak tepat sasaran, dan dapat menimbulkan kecemburuan sosial, maka dari itu saya berharap pihak terkait agar memperhatikan hal tersebut,” tutur Alex.
Masih dari pihak Polres Luwu, Kompol Samurai menambahkan di era new normal agar tetap waspada dan tidak menyeepelekan Covid-19 karena sampai saat ini masih banyak kasus yang positif Covid-19.
“Dengan New Normal kita mesti harus membuat hidup yang baru atau tatanan yang baru dengan tetap mengikuti protokol kesehatan ada,” kata Samurai.
Sekretaris Dinkes Kab. Luwu dr. Rosnawaru Nasir juga menjelaskan bahwa sampai saat ini sebanyak 8.650 orang yang melakukan perjalanan yang tersebar di Kab. Luwu. Rapid tes menururnya bukanlah penunjang diagnosis pasti dan mahal biaya.
“Mengenai rapid tes kami memang terbatas karena secara rasional rapid tes bukan penunjang diagnosis pasti dan hanya berlaku 3 hari dan biayanya mahal dia hanya screening kemudian kita mesti harus tes swab lagi untuk memastikan positif atau tidaknya pasien,” tutup dr. Ronawaru.
Reporter: WN
Editor: CSD