Belopainfo – Warga Desa Mulading, Kecamatan Ponrang, Kabupaten Luwu, membudidaya rumput Katonik di perairan perairan Luwu yang masuk kawasan Teluk Bone. Rumput laut Katonik ini merupakan komoditi ekspor.
Sulpiadi, salah satu petani rumput katonik mengatakan harga jual katonik saat ini berkisar diharga Rp 20 ribu per kg.
“Harga jual rumput katonik yang basah Rp. 5000 per kg, sedangkan yang kering harga jualnya Rp.20.000 per kg,” katanya, Jumat (17/1/2020).
“Selain itu, cara membudidayakan katonik juga terbilang mudah, bibit katonik cukup diikat melintang di tali pondasi yang menggunakan pelampung dari botol plastik (binto). Rata-rata panjang tali bibit mencapai 50 meter,” terangnya.
Supliadi menambahkan bertani rumput laut katonik juga mengandalkan cuaca, saat laut berombak, petani kadang was-was karena rumput kadang lepas dari tali karena arus.
“Butuh waktu sekitar 40 hari, baru bibit yang sudah dipasang di laut bisa dipanen. Rata-rata 500 ratus tali itu bisa panen mencapai 1 ton jenis Latino,” tuturnya
Saat ini petani katonik terkendala pada alat angkut rumput, yaitu perahu, dan berharap mendapatkan bantuan perahu dari pemerintah terkait dalam hal ini Dinas perikanan Kab. Luwu.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Perikanan Kab. Luwu, Andi Fatahillah, mengatakan, bantuan perahu bisa saja diberikan jika ada laporan dari petani budidaya rumput katonik.
“Dinas sebenarnya membutuhkan laporan dari para petani katonik, pemerintah bisa saja memberikan bantuan perahu, jika petani katonik mengalami gagal panen,” katanya Sabtu (18/1/2020).
Andi Fatahillah juga menambahkan, jika petani katonik memberikan laporan lengkap, terkait keuntungan maupun kerugian mereka dalam membudidaya katonik kita bisa memberikan bantuan. (kf)