Belopainfo — Hammad (56) harus bertahan hidup dengan kondisi memperihatinkan selama puluhan tahun di Dusun Cerekang, Desa Murante, Kecamatan Suli, Kabupaten Luwu, Sulsel. Jumat (09/09/22).
Hammad dulunya hidup bersama sang Istri, tapi sejak sang istri meninggal dunia Hammad menjalani hidup di rumahnya yang tak layak huni selama 20 tahun.
Terlihat dari kondisi rumah, dinding yang terbuat dari papan dan atap sagu, dan seng rumah yang sudah terdapat beberapa kerusakan. Sehingga jika terjadi hujan Hammad akan kehujanan, Ia pun tak dapat memperbaiki rumahnya, sebab untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja ia masih terbatas.
“Mau diperbaiki juga tidak punya uang, jadi kalau hujan ya pasti kehujanan,” sebut Hammad.
Untuk memenuhi kebutuhannya, Hammad bekerja apa saja selama itu bisa menghasilkan dengan cara halal, baik itu menjadi buruh kasar, panjat kelapa, dan mencari kerang, kepiting untuk dijualnya.
“Saya kerja sembarang, biasa panjat kelapa, ikut tukang jadi buruh, ke laut mencari ikan, kerang, dan kepiting. Kalau dapat ya ada yang dimakan ada juga yang di jual,” kata Hammad.
Selain itu, Hammad juga mengatakan, saat ia kehabisan beras dan tak ada uang untuk membeli beras maka ia menggantinya dengan buah pisang.
“Kalau tidak ada uang untuk beli beras, saya rebus pisang sebagai pengganti beras,” ujarnya.
Sementara itu, Hammad juga berharap adanya bantuan pemerintah untuk membangun rumahnya yang sudah tidak layak huni.
“Jika ada bantuan dari pemerintah untuk membangun rumah saya, syukur Alhamdulillah,” harap Warga Desa Murante.
Penulis: Ysf