Belopainfo.id – Perkembangan teknologi kini semakin canggih menuntut pengguna untuk mengalihkan beragam aktivitas termasuk kegiatan transaksi online. Hal ini juga didukung dengan berbagai fitur mumpuni yang ditawarkan layanan keuangan layaknya mobile banking hingga e-wallet. Namun seiring berkembangnya teknologi masa kini, tindakan kejahatan seperti modus penipuan juga mengintai para pengguna media sosial.
Baru-baru ini, ditemukan modus penipuan baru yang cukup menyeramkan bagi pengguna. Bagaimana tidak, kejahatan online tersebut mengatasnamakan perusahaan logistik ternama dalam negeri yang menyamar sebagai kurir. Hal ini menyebabkan pengguna kehilangan uang dalam waktu relatif cepat. Bagaimana kronologinya dan cara menghindari kejahatan tersebut? Yuk, simak penjelasannya berikut ini.
Kronologi Penipuan Berkedok Kurir yang Dialami Warga Luwu
Aksi kejahatan yang belum lama terjadi yang di alami salah seorang warga di Kabupaten Luwu, Kecamatan Ponrang Selatan, Mukrima (28). peristiwa ini terjadi pada Selasa, 30 Mei 2023 lalu, pelaku yang menyamar menjadi kurir layanan logistik tersebut menyebut adanya paket untuk korban. Penipu tersebut selanjutnya mengirim file APK yang berkedok sebagai file gambar paket yang tertuju untuk korban.
“Awalnya saya tanya, pesaran saya tidak pernah pesan paket, tapi pelaku paksa saya untuk cek dan buka file yang dikirimkan, tanpa sadar saya spontan buka dan ternyata saya kena tipu, semua akun media sosial yang terhubung dengan kontak saya semuanya di ambil dan saya tidak bisa akses semua akun media sosial saya termasuk email,” ujar Mukrima kepada wartawan. Kamis (08/06/2023).
Percakapan penipu dengan modus pengiriman paket kepada korban (dok/tangkapan layar)
Alih-alih foto paket yang didapat, pengguna ternyata mengunduh file berbahaya yang memungkinkan penipu mengakses data pribadi pengguna sedemikian rupa. Tidak lama kemudian, pelaku menggunakan kontak korban untuk meminta sejumlah uang tunai kepada kerabat dan mengatas namakan dirinya sebagai korban.
“Setelah saya tau ini penipuan saya langsung mengamankan tabungan yang ada di rekening, dan setelah beberapa menit kemudian, beberapa teman dan kerabat sudah ada yang dihubungi dengan menggunakan nomor saya dan meminta sejumlah uang tunai,” kata Mukrima.
Diduga, dokumen yang dikirimkan penipu lewat WhatsApp tersebut merupakan exploit. Di mana, file tersebut berjalan di latar belakang untuk merampas data korban alias sniffing. Sehingga ketika pengguna men-download file tersebut, user ID dan password yang ada pada smartphone pengguna dengan mudah bisa diketahui penipu tersebut.
“Semoga tidak ada lagi korban yang tertipu dengan tipuan serupa, untuk semua para pengguna media sosial tetap waspada dan jangan cepat percaya dengan seseorang yang tidak dikenali melalui media sosial,” imbuh Mukrima.
Sementara itu, sebagai masyarakat awam, wajar pengguna tidak jeli dalam menanggapi penipuan yang berkedok sebagai kurir pengiriman barang. Apalagi, jika pengguna sedang menunggu pengiriman barang dipesan secara online hingga mudah terkecoh. Untuk itu, pengguna harus lebih peka dalam mencerna informasi yang belum jelas, apalagi yang didapat dari orang yang tidak dikenal.