Belopainfo– Senin (04/05/2020) saat rapat terbuka antara Dinas Pemberdayaan dan Pemerintah Desa (DPMD) dengan Anggota DPRD Kabupaten Luwu di Ruang Musyawarah DPRD Luwu membahas evaluasi dan monitoring anggaran Covid-19 dan BLT dana desa 2020, di mana kegiatan tersebut diliput oleh awak media terjadi insiden yang tidak disangka.
Salah satu anggota dewan dari Partai PAN Wahyu Napeng, mengusir salah satu wartawati Koran Harian Ujung Pandang Ekspres (Upeks) yang ditugaskan meliput pertemuan tersebut yakni Kartini.
Saat dikonfirmasi oleh Belopa Info, Kartini menceritakan kronologis kejadian. Menurutnya, kejadian bermula saat Kartini, duduk pas di belakang Wahyu Napeng dan bersiap untuk mengambil gambar, belum sempat Kartini mengambil gambar, tiba-tiba Wahyu Napeng mengusir Kartini sambil berujar kenapa ada organisasi Pemuda Pancasila ikut di sini. Organisasi dilarang masuk.
Memang HP yang digunakannya oleh Kartini kebetulan casingnya berlambang Pemuda Pancasila. Menanggapi pengusiran tersebut, Kartini mengatakan bahwa itu sangat tidak menyenangkan bagi dirinya apalagi dilakukan di depan banyak orang. Karena kejadian ini, Kartini berencana menempuh jalur hukum sebagai saran dari kantor di mana ia bekerja.
“Pengusiran ini sangat tidak menyenangkan apalagi dilakukan di depan banyak orang. Saya rencana akan menempuh jalur hukum sebagaimana saran kantor saya,” kata Kartini.
Sementara itu, Ketua Pemuda Pancasila Kabupaten Luwu Andi Muhammad Ahkam Basmin, saat dihubungi terkait insiden itu, sangat menyayangkan perlakuan anggota dewan tersebut. Menurutnya jika pengusiran itu karena hanya persoalan casing HP Pemuda Pancasila hal tersebut sangat tidak pantas apalagi dilakukan oleh anggota dewan.
“Kalo memang benar terjadi, yang pasti tidak pantas seorang anggota dewan yang katanya terhormat melakukan hal seperti itu. Apa hubungannya casing HP yang bergambar organisasi Pemuda Pancasila dengan pekerjaan sebagai wartawan. Apakah karena oknum anggota DPR tersebut merasa lebih terhormat dari seorang wartawan sampai melakukan pengusiran yang tidak jelas apa masalahnya?” terang Ahkam.
Reporter : WM
Editor. : AS