Belopainfo — Masyarakat Desa Sumabu, Kecamatan Bajo, Kabupaten Luwu, kerap kali diresahkan dengan permasalahan yang menimpah sebagian besar para petani, khususnya petani tanaman jangka pendek.
Pasalnya, hasil pertanian mereka belum bisa memberikan hasil secara maksimal, lantaran permasalah yang mereka hadapi terkait ketersediaan sumber air yang sangat kurang, para petani hanya berharap ladang dan tanaman mereka hanya pada musim hujan saja, sementara kondisi cuaca saat ini tidak tetap, sehingga petani sulit memperhitungkan kondisi cuaca.
Menjawab keresahan masyarakat khususnya petani, Kepala Desa Sumabu, Muhammad Islam melalui Dinas Pertanian memberikan bantuan kepada para petani, bantuan berupa Irigasi Air Tanah Dalam (IATD), agar ketersediaan air bagi para petani dapat terpenuhi.
Irigasi Air Tanah Dalam adalah jaringan irigasi yang airnya berasal dari air tanah, dengan infrastruktur yang terdiri dari sumur, instalasi pompa, dan saluran irigasi air tanah termasuk bangunan di dalamnya. Teknologi ini didesain dalam rangka meningkatkan produktivitas pertanian.
“Program yang diusulkan melalui kelompok tani ke Dinas Pertanian dalam Rangka untuk mendukung tanaman palawija (tananman jangka pendek),” kata Kepala Desa Sumabu saat ditemui di Kantor Desa Sumabu. Rabu (08/06/22).
Pemerintah desa mengusulkan dan di Acc di Dinas Pertanian, Irigasi Air Tanah Dalam ini mampu menyediakan air untuk lahan dengan luas kurang lebih 10 hektar (ha). Yang membedakan Irigasi Air Tanah Dalam dengan Sumur Bor adalah rata-rata kedalamannya mencapai 50-100 m.
“Karena air yang diambil bukan air resapan tapi air tanah yang memiliki kedalaman yang sesuai dari analisis geolistrik. Selain itu akan disediakan penampungan air dengan skala 10 ribu m²,” terang ia menjelaskannya.
Muhammad Islam.yang merupakan salah satu Alumni Universitas Cokroaminoto Palopo ini juga menerangkan keresahan yang dirasakan oleh petani saat hasil pertanian mengalami gagal panen.
“Karena salah satu kendala petani selama ini, tidak adanya sumber air, kadang mau menanam tidak ada air, kadang tanaman butuh air tapi tidak ada air, sehingga petani mengalami gagal panen,” ujar Kepala Desa Sumabu Muhammad Islam.
Melalui program ini, Pemerintah Desa Sumabu berharap dapat menjawab keresahan para petani khususnya yang ada di Dusun Padang Lambe dalam memenuhi ketersediaan air bagi ladang dan tanaman mereka.
Di sisi lain, untuk saat ini, sebelum melakukan pembangunan Irigasi Air Tanah Dalam, pemerintah desa dan masyarakat dalam hal ini kelompok tani dan tim ahli yang disiapkan oleh Dinas Pertaniaan sudah melakukan analisa geolistrik untuk ketersediaan sumber air dan penentuan lokasi titik bor.
“Sejauh ini sudah dilakukan analisa geolistrik dan sudah ditentukan lokasi titik bor, pembanguan Irigasi Air Tamah Dalam insyaAllah akan dilukan pada akhir Juni,” sebut Nur Syamsi Pejabat Pembuat Komitmen Dinas Pertanian Kabupaten Luwu.
Penulis: Ysf