Belopainfo — Dua kali penundaan terkait pertemuan untuk membahas penanganan dampak bencana banjir yang sebelumnya DPRD Kota Palopo melakuka upaya untuk mempertemukan warga yang terdampak bencana baniir di Kota Palopo dengan DPRD Provinsi dan pihak Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan dan Jenneberang di Makassar. Namun, sampai saat belum ada kejelasan.
Hal tersebut kemudian ditanggapi Aliansi Masyarakat Telluwanua dan akan kembali menutup jalur trans Sulawesi, tepatnya di Kelurahan Jaya, Kecamatan Telluwanua, Kota Palopo, Sulawesi Selatan, selain itu mereka juga akan memblokade jalur alternatif di dua Kecamatan lainnya.
“Ini tidak main-main, jalur alternatif yang ada di Kelurahan Salubattang dan Kelurahan Sumarambu, dan Kecamatan Telluwanua kota Palopo juga akan di boikot oleh masyarakat,” tegas Awaluddin. Rabu (09/11/22).
Hal tersebut akan dilakukan oleh warga. Pasalnya sudah dua kali penundaan dan mereka merasa dikecewakan untuk bertemu langsung dengan wakil rakyat yang ada di Provinsi.
“Wakil rakyat kami yang ada di Provinsi dan pihak balai sungai kami hanya meminta agar segera mencarikan solusi dan secepatnya dilakukan pengerjaan disepanjang bantaran sungai Battang,” ujar Awal.
Sebelumnya, alat yang diturunkan oleh dinas PUPR, melalui DPRD dengan dana curung curung di nilai belum maksimal dan saat ini tak ada lagi pengerjaan yang dilakukan.
“Sebagai warga yang hidup di bantaran sungai kita sudah bersyukur kemarin di turunkan dua alat berat,tapi pengerjaannya di luar dari harapan kita semua,” urai Awal.
Sementara itu, upaya konfirmasi kepada Ketua DPRD Palopo, Nurhaeni terkait alasan penundaan yang dilakukan DPRD Provinsi, namun belum ada jawaban hingga berita ini dimuat.