Belopainfo — Perkumpulan Wallacea melakukan pemantauan di salah satu lokasi yang dianggap warga memiliki potensi bencana dan dapat menimbulkan kerusakan. Wilayah adalah Buntu Ne’Tabo di Dusun Bua, Desa Ilanbatu, Kecamatan Walenrang Barat.
Lokasi tersebut sekitar 1 km dari wilayah perkampungan, untuk diketahui Salu Koi (Sungai Koi) adalah salah satu sungai yang mengalami banjir atau luapan air yang besar pada saat terjadi Bencana di Walenrang-Lamasi (Walmas) karena adanya longsor yang sempat menutupi badan sungai tersebut.
Koordinator Divisi pembaruan Agraria dan Pengelolaan Sumber Daya Alam (PA-PSDA) Perkumpulan Wallacea, Hamsaluddin yang ditemani beberapa warga setempat memantau langsung retakan tersebut.
Saat tiba di lokasi ditemukan retakan tanah sepanjang +20Meter. Retakan tersebut saat diukur kedalamanya bervariasi antara 1-2 meter. Lokasi retakan ini berada di atas lokasi longsor dan dekat dengan badan sungai/ Salu Koi.
“Retakan tersebut tepat berada diatas Lokasi Longsor (Lereng Buntu Ne’Tabo) dan sangat dekat dengan Badan Sungai/ Salu Koi yang dititik itu dari hasil pantauan Badan Sungai hanya sekitar 5 meter dengan pinggiran sungai yang terjal,” imbuhnya.
Warga di wilayah tersebut sudah 4—5 malam selalu berjaga di pinggiran Sungai/ Salu Koi yang melintas diperkampungan. Terlebih disaat hujan warga khususnya perempuan dan anak-anak akan segera diungsikan ke rumah keluarga yang dianggap aman.
“Warga setempat berharap ada Penanganan terkait lokasi tersebut dari pihak pemerintah sembari berharap hujan deras tidak terjadi lagi,” tambahnya.
Penulis: Ysf