Belopainfo — Longsor yang terjadi beberapa waktu lalu di Dusun Bolong, Desa Ilanbatu, Kecamatan Walenrang Barat menelan empat korban jiwa.
Diduga longsor ini terjadi karena adanya alih fungsi lahan secara berlebihan. Sebagaimana diketahuai terdapat kebun cengkeh dengan luas lahan sekitar satu hektar yang berada tepat di belakang kediaman Kepala Desa Ilan Batu.
Berdasarkan keterangan warga setempat T (45) yang enggan disebutkan namanya mengatakan bahwa pembukaan lahan yang dilakukan oleh pemilik kebun sudah dilakukan sejak satu bulan lalu yang bertujuan untuk menanam cengkeh.
“Yang longsor itu, lahan perkebunan cengkeh,” ujarnya kepada Belopa Info saat ditemui di kediamannya Desa Ilanbatu. Rabu (13/10/21).
Lebih lanjut, ia juga mengatakan bahwa, dua hari setelah melakukan pembersihan di bagian lereng, tepat pada pukul 15.00 Wita hujan deras turun. Pukul 18.00 Wita lereng pegunungan yang baru saja dibersihkan juga ikut longsor dan menimpah rumah Kepala Desa Ilanbatu Abdul Salam yang di dalamnya ada keempat anaknya yang menjadi korban jiwa.
Keempat anaknya yaitu, Imam (8), Tofan (11), Ammang (17) dan Furqon (6), keempatnya ditemukan dalam keadaan tak bernyawa oleh para relawan pada Senin 04 Oktober 2021 satu hari setelah terjadi bencana.
Dilain sisi, dilansir dari dpupkp.bantulkab.go.id menyebutkan bahwa penyebab terjadinya tanah longsor, diduga dikarenakan terganggunya keseimbangan dari proses pengelolan lahan yang berlebihan. Hingga tanah menjadi labil dan mudah untuk bergeser disebabkan oleh adanya air yang masuk kedalam lapisan tanah kedap air yang berperan sebagai area gelincir.
Jika air sudah bisa masuk kedalam area gelincir pada lapisan tanah dalam maka pembatas antara tanah bagian atas dan bagian tanah kedap air menjadi goyah dan struktur atas tanah dengan mudahnya bergeser.
Lebih lanjut, dengan menebang pohon di sekitar lereng tentunya tidak patut jika melakukan penebangan pohon yang berada di area lereng atau tebing. Sebab, banyak yang tidak mengetahui bahwa semakin banyaknya pohon maka semakin kuat dan stabil suatu tanah, karena akar-akar dari pohon-pohon tersebut menyebar dan saling bersinggungan sehingga bisa membantu tanah tidak mudah longsor karena akan menjadi penahan tanah.
Sementara itu, dari Perkumpulan Wallacea Divisi pembaruan Agraria dan Pengelolaan Sumber Daya Alam (PA-PSDA), Hamsaluddin mengatakan bahwa ketika terjadinya bencana banjir atau pun longsor selalu menjadi hujan sebagai penyebab. Sementara hujan bukanlah satu satunya penyebab bencana yang terjadi.
Hamsaluddin menambahkan kemampuan memahami struktur alam atau struktur ruang mestinya menjadi titik tolak dalam menata pola ruang di wilayah. Hingga potensi bencana dapat diminimalisir terutama menghindarkan kita pada dampak bencana yang mungkin terjadi.
“Semoga bencana yang terjadi dapat melahirkan kesadaran kita, bahwa lingkungan adalah bagian dari kita, dan kita adalah bagian dari Lingkungan,” harapnya.
Penulis: Ysf