Belopainfo —— Rapat Dengar Pendat (RDP) di Kantor DPRD Luwu yang mempertemukan antara Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Luwu untuk membahas tentang kesejahteraan buruh yang ada di Kabupaten Luwu. Kamis (12/05/22).
Dalam pertemuan tersebut menghadirkan enam perusahaan yang ada di Kabupaten Luwu. Keenam pimpinan perusahaan yang diundang yaitu, Pimpinan PT. Sumber Graha Sejahtera (SGS), PT. Bumi Mineral Sulawesi (BMS), PT. Indomarco Presmatama tbk, PT. Trikencana Tatawarna, PT. Agung Bina Cipta Bersama (BABC), dan PT. Masmindo Dwi Area.
Namun, saat pembahasan RDP masih berlangsung, salah satu Maneger Perusahaan PT. BMS Wolk Out atau meninggalkan Forum usai disentil soal dokumen penting perusahaan.
Hal tersebut setelah Pihak Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Luwu meminta dokumen dan data terkait perusahaan, untuk menjadi pegangan mereka secara tertulis dan menjadi bukti rill dari perusahaan dan bukan hanya sekadar argumentasi seperti yang beberapa pihak perusahaan telah paparkan.
Sebelum meninggalkan Forum, Pihak BMS sempat cekcok dengan Aliansi karena menurutnya apa yang dibahas dalam RDP tidak menemukan solusi, ia pamit untuk meninggalkan forus sebelum diizinkan oleh Ketua DPRD Luwu Rusli Sunali yang sementara memimpin sidang.
“Kami di sini membangun Luwu pak, ini urus yang begini,” ujar ia dengan wajah kesal.
Setelah meminta izin kepada pimpinan sidang, ia kemudia berdiri untuk meninggalkan forum dan sembari berjalan memperkenalkan diri sambil menunjuk Aliansi Mahasiswa.
“Saya dari BMS,” kata Pihak BMS sembari meninggalkan forum RDP.
Sementara itu, usai meninggalkan Forum, Ketua DPRD Rusli Sunali yang memimpin rapat tak memberikan teguran kepada pihak PT. BMS yang meninggalkan forum dengan cara yang tidak etis.
“Setiap orang memiliki kebebasan jadi saya tidak bisa menyuruh dia untuk tetap tinggal, tapi akan tetap kita tindaklanjuti untuk melengkapi dokumen-dokumen mereka dan dokumen rill yang adik-adik minta itu akan diberikan nantinya,” kata Rusli Sunali.
Penulis: Ysf