Belopainfo.id – Pondok Pesantren As’adiyah Pengkendekan menggelar kegiatan Pelatihan Penyusunan Administrasi Guru (PAG) Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka di Pondok Pesantren As’adiyah Pengkendekan, Desa Pengkendekan, Kecamatan Sabbang, Kabupaten Luwu Utara, Rabu (12/10/22).
Pada pelatihan ini, yakni Pengawas Madrasah Kabupaten Luwu Utara, Hamzah dan Operator Emis Madrasah Kabupaten Luwu Utara Rusdi.
Saat ini, Penerapan Kurikulum Merdeka pada madrasah masih berupa piloting dan belum semua madrasah menerapkannya. Maka dari itu, seluruh guru madrasah harus terlatih, paham dan update terhadap setiap perubahan kurikulum pendidikan.
Pengawas Madrasah Kabupaten Luwu Utara, Hamzah mengatakan bahwa, penguasaan dan pemahaman terhadap kompetensi guru harus dimiliki oleh setiap guru sebagai tenaga pengajar sebagaimana bahasa yang termaktum dalam Undang-Undang Dasar Republik Indonesia nomor 14 tahun 2005, pada Bab IV, Pasal 8 yang berbunyi
“Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat
pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan
untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.”
“Olehnya itu, bapak, ibu guru harus berada di garda terdepan sebagai pelaksana, pengelola dan penentu alur pendidikan,” ucap Hamzah.
Sementara, Rusdi yang sebagai narasumber kedua menjelaskan bahwa, pemanfaatan waktu harus digunakan sebaik-baiknya dalam pengelolaan pendidikan sehingga dengan status guru sebagai tenaga pengajar, dapat membentuk kualitas dan martabat peserta didiknya.
“Dalam pelaksanaan pelatihan seperti ini mesti dipahami bahwa waktu harus digunakan sebaik-baiknya, dengan pengalaman dan pengetahuan yang kita miliki, dapat kita terapkan untuk membentuk peserta didik yang berkualitas dan bermartabat,” jelasnya.
Sementara itu, Alimuddin, Kepala Madrasah Mts As’adiyah Pengkendekan, menyampaikan bahwa pelatihan ini diselenggarakan dengan tujuan untuk meningkatkan mutu dan kualitas guru-guru.
“Pelatihan ini kita adakan, bertujuan untuk meningkatkan mutu, dan kualitas serta sebagai upaya dalam meningkatkan kompetensi administrasi guru sehingga aktivitas pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan efisien,” ujarnya.
Alimuddin juga mengatakan bahwa, tenaga pengajar mesti dapat mengelola aktivitas pembelajaran dengan menerapkan berbagai metode, untuk membentuk peserta didiknya aktif saat proses belajar mengajar.
“Guru mesti memiliki kreasi dan inovasi yang tiada henti agar keaktifan peserta didik dapat tertuang saat berlangsung proses belajar mengajar. Oleh karenanya, Kurikulum Merdeka merupakan ikhtiar dalam menyempurnakan kurikulum sebelumnya,” pungkasnya.