Belopainfo.id – Sebagai bentuk kekonsistensi dalam mengawal segala bentuk problematika yang ada di tanah Luwu, terkait kehadiran investasi di sektor pertambangan yang kerap kali menghadirkan gejolak di tengah-tengah masyarakat, terutama terkait dugaan penyerobotan lahan yang dilakukan oleh PT. Masmindo Dwi Area (MDA).
Buntut dari dugaan pengrusakan tanaman cengkeh milik warga sebanyak 48 pohon tanaman cengkeh yang sudah masuk fase produktif, peristiwa itu dilakukan pada tanggal 16 September 2024 dan sudah hapis sebulan pasca kejadian, hanya saja hingga saat ini belum ada kejelasan dari pihak kepolisian yang menangani persoalan ini sehingga Aliansi Wija To Luwu kembali menggelar aksi demonstrasi JILID 4 di depan gedung DPRD Provinsi sulsel, pada hari senin (14/10/24).
Jendral Lapangan Aliansi Wija To Luwu Haikal dalam orasinya meminta kepada seluruh anggota DPRD Provinsi sulsel yang terpilih di Dapil 11, untuk tidak hanya tinggal diam dan menutup mata dengan konflik yang hari ini terjadi di tanah Luwu yaitu penyerobotan dan pengerusakan lahan yang di lakukan oleh PT. MDA di Ranteballa.
“Anggota DPRD Provinsi Sulsel harus beperan aktif dalam menyelesaikan persoalan ini, sebab mereka adalah bagian dari masyarakat yang dipilih oleh masyarakat untuk memberikan kesejahteraan kepada masyarakat terkhusus di tanah Luwu,” imbuh Haikal.
Tak berselang lama setelah aksi demonstrasi berjalan, aliansi wija to luwu di terima dan di temui oleh 4 anggota DPRD Provinsi sulsel yang terpilih di dapil 11 diantaranya Zulfikar Limolang , Hj.Asni, dr.Murji Amsal dan Fadriaty.dalam proses audiensi tersebut Fadriaty. AS. yang mewakili DPRD provinsi sulsel yang hadir pada saat itu menyampaikan akan menerima seluruh tuntutan yang dibawah oleh Aliansi Wija To Luwu dan akan mengevaluasi kinerja dari PT.MDA. mengecam tindakan pengerusakan dan penyerobotan lahan yang di lakukan oleh PT.MDA, dan terakhir perwakilan DPRD Provinsi sulsel siap mengawal kasus ini sampai pusat.
Terakhir dari audiensi tersebut, aliansi wija to luwu kembali menegaskan bahwa apa yang di sampaikan oleh anggota DPRD Provinsi sulsel ada sebuah janji moral yang harus segera diatensikan, dan ketika ini tidak mampu direalisasikan maka gerakan Aliansi Wija To Luwu akan terus hadir dengan gelombang massa yang lebih banyak lagi.
Sementara itu dalam aksi kali ini, Aliansi wija to luwu kembali membawa beberapa isu turunan di antaranya.
- Meminta kepada seluruh anggota DPRD provinsi sulsel untuk segera melakukan RDP dan menghadirkan seluruh stage holder terkait.
- Meminta kepada seluruh anggota DPRD provinsi sulsel yang terpilih di dapil 11, untuk segera membuat surat rekomendasi untum pencabutan izin dari PT. MDA.
- Meminta kepada seluruh anggota DPRD Provinsi sulsel untuk tetap mengawal dugaan penyerobotan lahan yang di lakukan oleh PT. MDA sampai tuntas.