Kades Bonelemo: Membangun Kesadaran Masyarakat untuk Kepentingan Bersama di Masa Depan

  • Whatsapp

Belopainfo —— Dalam sebuah desa, yang menjadi tonggak keberhasilan adalah keterlibatan semua pihak dalam mewujudkan visi dan misi pemerintah desa. Kolaborasi yang baik antara pemerintah dan masyarakat merupakan kunci dari keberhasilan tersebut.

Hal itu dilakukan oleh Kepala Desa Bonelemo, Baso S.H. Berawal dari membangun kesadaran kolektif (kesadaran bersama) masyarakat, bahwa pembangunan yang dilakukan adalah untuk kepentingan bersama.

Bacaan Lainnya

Namun, ditengah masyarakat, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Misalnya terkait adanya kepentingan individu yang kadang muncul dan tentu menghambat upaya membangun keterlibatan masyarakat secara sadar dan partisipatif.

Sehingga, Kepala Desa Bonelemo mencoba mengurangi pengaruh kepentingan itu senantiasa membangun kerjasama atau gotong royong di masyarakat. Hingga masyarakat setara antara satu dengan yang lain, dalam upaya membangun desa sesuai dengan visi dan misi pemerintah desa.

“Selama ini upaya yang saya lakukan di masyarakat membangun kerjasama dengan bergotong royong, hingga tak ada yang harus diperlakukan berbeda, semua dalam posisi sama,” kata Baso.

Dalam pembangunan yang dilakukan, Baso berupaya konsisten menjalankan apa yang telah menjadi visi dan misi pemerintahannya. Salah satunya membangun destinasi wisata di desa.

Destinasi ini bertujuan menggerakkan dua hal, yaitu ekonomi masyarakat dan pembangunan sumber daya manusia Desa Bonelemo.

Mantan Gubernur TELAPAK ini sangat percaya, sebanyak apapun sumber daya alam di sebuah desa jika sumber daya manusia lemah, maka tidak memberi manfaat bagi masyarakat dan desa.

Terkhusus di Desa Bonelemo terdapat sumber daya yang dimiliki secara bersama. Meski tidak banyak, tapi potensi inilah yang digerakkan oleh Baso bersama masyarakatnya. Sembari menggerakan sumber daya manusia, ia juga menanamkan keyakinan pada masyarakat bahwa ini adalah milik bersama dan pribadi.

“Saya sudah nyatakan bahwa ini milik kita bersama, leluhur kita memang membuat seperti itu untuk dinikmati bersama-sama,” katanya.

Beberapa hal yang diajarkan Baso kepada waeganya adalah terdapat potensi yang volume atau luasnya tidak bisa bertambah, seperti sawah. NamuN nilai atau hasil dari sawah tersebut bisa bertambah atau meningkat.

Hal inilah yang lakukan dengan membangun wisata pendidikan dengan memanfaatkan lokasi di sekitar sawah. Jika hasil padi tidak bisa bertambah tapi dengan mengelola dan melakukan pendekatan wisata tentu bisa menambah nilai dari sawah. Kehadiran orang-orang di lokasi wisata memberi penghasilan tambahan.

Baso mengubah cara berpikir masyarakatnya melalui konsep gotong royong dengan rasa kepemilikan. Bahwa apa yang dilakukan adalah untuk masyarakat saat ini dan di masa akan datang.

“Kalau ada yang ingin kita kerja, saya ajak, ayo kita gotong royong, semuanya pasti terlibat, anak-anak, ibu-ibu, yang tua dan yang muda, semua pasti terlibat karena saya tekankan ini milik kita semua,” imbuh Kepala Desa Bonelemo.

Dengan apa yang sudah dilakukan, sekanjutnya Baso merancang sebuah model usaha. Diharapkan kedepannya akan menjadi penghasilan untuk semua masyarakat desa dan bisa menambah income masyarakat.

“Saya menargetkan semua masyarakat punya jaminan hari tua, anak-anak generasi muda di Bonelemo punya jaminan buat pendidikan,” target Ubas sapaan akrab Baso.

Penulis: Ysf

Pos terkait