Pemdes Lamunre Tengah Imbau Warga Gunakan Dana Bansos Tunai Untuk Pengadaan Sumber Pangan Mandiri

  • Whatsapp

Luwu-Minggu (17/05/2020). Berbagai bantuan sosial selama wabah Covid-19 telah diberikan kepada masyarakat. Di antara bantuan tersebut adalah BST, JPS, BLT DD, dll. Namun bantuan ini tidak selamanya diberikan kepada masyarakat. Sebut saja bantuan BLT Dana Desa yang hanya diberikan selama tiga bulan, pada bulan April, Mei dan Juni.

Keterbatasan bantuan sosial untuk masyarakat selama wabah Covid-19 ini, membuat Pemerintah Desa Lamunre Tengah mengambil inisiatif kepada warganya. Secara langsung Kepala Desa Lamunre Tengah Suradi DM dibantu aparat desa mengimbau kepada warganya agar dana Bansos tunai tidak dimanfaatkan untuk persoalan pangan dan kebutuhan yang langsung habis digunakan.

Bacaan Lainnya

Pasca penyaluran bantuan BST Suradi DM mengajak warganya membeli sebuah ember yang dapat oleh menjadi sumber pangan mandiri. Ember ini diolah menjadi wadah yang dapat ditanam sayuran seperti hidroponik dan secara bersamaan menjadi wadah untuk memelihara ikan.

Suradi DM menjelaskan, warga desanya Lamunre Tengah di tengah kondisi ekonomi akibat wabah Covid-19 agar tidak selalu berharap bantuan pada pemerintah. Banyaknya bantuan sosial sekalipun diberikan secara cuma-cuma namun terbatas. Hingga dana yang ada harus dimanfaatkan untuk pengembangan sumber ekonomi atau pangan.

Hingga tetap ada proses edukasi kepada masyarakat bagaimana cara menggunakan anggaran dari pemerintah secara efektif, agar kekhawatiran kekurangan pangan di masa akan datang dapat diatasi dengan keterbatasan dan potensi yang bisa dimanfaatkan di desa.

Aparat Desa Lamunre Tengah membuat sebuah wadah penanaman sayur dan pemeliharaan ikan

“Saya dan aparat desa telah mengimbau agar dana bantuan sosial tunai dari pemerintah agar tidak habis digunakan begitu saja, tapi dana itu juga dimanfaatkan untuk pengembangan sumber pangan yang minimal bisa memenuhi kebutuhan rumah tangga, jadi tidak perlu dengan harus membeli,” kata Suradi.

Tidak hanya sekedar imbauan, bersama aparatnya juga memberikan edukasi secara langsung kepada warga tentang cara pembuatan wadah sumber pangan dari ember tersebut. Dengan alat yang dimiliki oleh warga dan aparat desa, masyarakat cukup membawa bahan ke kantor desa dan akan dibuatkan oleh aparat desa yang telah ditunjuk untuk menangani hal tersebut.

Suradi menambahkan, sudah semestinya kemandirian desa di dorong melalui edukasi kepada masyarakat dengan imbauan dan praktek secara langsung. Sehingga ada upaya masyarakat dan dibantu pemerintah desa untuk melahirkan kemandirian masyarakat dalam menghasilkan sumber pangan. Hingga dapat mengurangi biaya pengeluaran rumah tangga setiap bulannya.

Kondisi wilayah Lamunre Tengah dengan kekurangan lahan untuk pertanian harus ditopang oleh kebutuhan pangan dengan pemanfaatan lahan sempit. Namun hal ini tidak akan menjadi kendala dengan berbagai inovasi pertanian dan keaktifan aparat desa untuk senantiasa mengedukasi masyarakat desa.

Suradi berharap dengan adanya upaya yang dilakukan kepada masyarakat, tidak hanya bermafaat di masa wabah Covid-19 seperti saat ini. Namun hal ini akan terus dilakukan masyarakat hingga wabah berakhir. Sesuatu yang dilakukan oleh masyarakat bersama pemerintah desa dan manfaatnya akan kembali kepada masyarakat.

“Semoga hal-hal bermanfaat yang kami lakukan di masa pandemi Covid-19 tidak hanya bermanfaat saat ini saja, tapi seterusnya akan dimanfaatkan masyarakat. Yang terpenting adalah bagaimana pemerintah desa terus melakukan edukasi kepada masyarakat, manfaatnya tetap akan kembali kepada masyarakat sendiri,” tutup Suradi.

Reporter: YSF
Editor: CSD

Pos terkait