Setelah Posko Jadi Percontohan, Kades ini Sumbang Setengah Gaji untuk Pencegahan Covid-19

  • Whatsapp

Luwu-Jumat (03/04/2020). Posko Pengaduan Covid-19 Desa Lamunre Tengah, telah aktif melakukan pencegahan di masyarakat sejak 24 Maret 2020. Langkah pencegahan Pemerintah Desa Lamunre Tengah ini untuk memberikan rasa aman dan nyaman masyarakat selama wabah Covid-19.

Beberapa desa telah menjadikan percontohan Posko Pengaduan Covid-19 Desa Lamunre Tengah. Di antaranya Desa Lengkong, Seppong, Belopa, Cimpu, dan Jambu.

Bacaan Lainnya

Selama posko ini berdiri di kantor desa, telah banyak aduan dari masyarakat. Di antara aduan itu adalah masyarakat yang datang dari luar kota, acara keramaian acara, dan permintaan masker, cairan disinfektan, dan hand sanitizer.

Posko ini buka selama 24 jam, secara bergiliran aparat desa menjaga dan terus melakukan kontrol pada masyarakat. Selain itu, mereka juga bertugas menyiapkan cairan disinfektan dan hand sanitizer untuk masyarakat yang membutuhkan. Melakukan penyemprotan secara berkala di rumah masyarakat dan tempat umum. Termasuk edukasi tentang pencegahan dan kebersihan lingkungan.

Aktifitas Posko Pengaduan Covid-19 Lamunre Tengah

Sementara kebutuhan masker untuk masyarakat, Pemerintah Desa Lamunre Tengah memberdayakan masyarakat yang berprofesi sebagai penjahit. Pelibatan masyarakat ini sangat efektif dalam upaya pencegahan dan proses edukasi. Kebutuhan cairan disinfektan dan hand sanitizer, masyarakat dapat mendatangi posko, dan secara langsung belajar tentang cara pembuatan.

Kades Lamunre Tengah, Suradi menjelaskan desanya berada di pusat keramaian kota. Interaksi masyarakat banyak terjadi, hingga upaya pencegahan harus benar-benar dilakukan selain memantau kedatangan orang dari luar desa. Masyarakat yang datang dari luar kota diwajibkan untuk melaporkan ke posko, dan ditangani langsung oleh petugas posko.

Setelah pendirian dan mengaktifkan posko pengaduan, Suradi juga menggunakan 50% gajinya untuk mendanai pencegahan covid-19. Dakunya setengah gajinya ini untuk memenuhi kebutuhan petugas posko, sebab selama wabah ini ada menambahan kerja di masyarakat.

Terkait anggaran bencana di desa, Suradi menjelaskan, anggaran ini diperuntukkan pembuatan masker, bahan disinfektan dan hand sanitizer. Prinsipnya angaran bencana untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama pencegahan ini.

Lanjut Suradi mengatakan, masyarakat telah diimbau untuk mengadakan tempat mencuci tangan di depan rumah masing-masing. Selain itu, hal penting yang menjadi perhatian Suradi dan aparat desa adalah kebutuhan pangan masyarakat.

Pembatasan aktivitas di luar rumah maka memberi pengaruh pada ekonomi masyarakat. Langkah yang ditempuh Pemdes Lamunre Tengah adalah melakukan pendataan kebutuhan pangan masyarakat desa, utamanya untuk Kepala Keluarga yang masuk dalam kategori kurang mampu.

Program Gertak TP-PKK Kabupaten Luwu cukup membantu. Pemanfaatan lahan tidur untuk kebun sayur, selain mengurangi pengeluaran rumah tangga juga menjadi sumber pangan di masa-masa social distancing seperti saat ini.

“Melihat kondisi ini, selain upaya pencegahan dan rasa aman pada masyarakat. Kita harus mempersiapkan terkait kondisi pangan masyarakat,” tutup Suradi.

Reporter : CSD
Editor : AS

Pos terkait