Belopainfo — Ratusan korban bencana longsor Desa Santandung, Kecamatan Walenrang Utara, masih bertahan di posko pengungsian. Sabtu (16/10/21).
Berdasarkan data yang terhimpun Belopa Info, jumlah warga yang berada di posko pengungsian sebanyak 183 jiwa dari 43 Kepala Keluarga (KK).
Bhabinsa yang bertugas di Desa Santandung Sefrianto saat ditemui menjelaskan pengungsi yang berada di Posko Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berasal dari dua dusun yaitu warga dari Dusun Pabuntuan dan Dusun Santandung.
“Warga yang ada di posko ini ada dua dusun 37 KK dari Dusun Santandung dan 6 KK dari Dusun Pabuntuan,” ujarnya.
Sefrianto menambahkan masyarakat mengungsi ke posko untuk mengantisipasi adanya longsor susulan di dua dusun tersebut. Pasalnya di beberapa rumah warga sudah ada retakan hingga warga harus diungsikan.
Adapun keterangan dari salah satu warga yang mengungsi Harma (33) mengatakan bahwa para pengungsi sebelumnya berada di perkebunan warga yang ada di Dusun Santandung. Namun karena jarak yang jauh dan kondisi pengungsian juga tidak layak sehingga memilih untuk pindah di Posko BNPB.
“Sebelumnya kami mengungsi di Perkebunan warga, tapi jaraknya sangat jauh dan tenda pengungsian juga tidak layak,” katanya.
Untuk saat ini, warga masih takut untuk kembali ke rumah karena adanya retakan tanah dan lebih memilih untuk tinggal di posko pengungsian.
“Sebenarnya kami mau pulang, tapi takut juga karena kondisinya masih rawan,” ucapnya.
Penulis: Ysf