Belopainfo – Selama 7 bulan pasca amblesnya jalan poros Trans Sulawesi yang ada di Desa Salu Paremang Kecamatan Kamanre, Kabupaten Luwu, puluhan pemuda masih berjaga selama 24 jam. Rabu (16/02/22).
Puluhan pemuda yang menjaga arus lalu lintas adalah inisiatif pemuda desa untuk keamanan warga yang berada di sekitar jalan yang ambles. Sekaligus untuk menjaga para pengendara yang melintas di jalan tersebut.
Salah seorang warga Adi (27) saat ditemui menjelaskan selama 7 bulan para pemuda menjaga 24 jam. Sebelumnya telah ada komunikasi dengan pihak kepolisian untuk menjaga arus lalu lintas.
“Sebelumnya sudah ada koordinasi, kami jaga 24 jam ini juga inisiatif para pemuda,” ujar Adi (27) Warga Desa Salu Paremang.
Para pemuda ini, membagi sif antara pagi, siang, dan malam, untuk menjaga dan memberikan penanda kepada pengendara yang hendak melintas.
“Kami khawatir jika nantinya ada pengendara yang dari luar kota hendak melintas dan tidak memperhatikan jika ada jalan yang rusak tentu itu sangat beresiko bagi mereka, jadi kami para pemuda inisiatif untuk menjaga di sini sampai jalan ini diperbaiki dan aman bagi pengendara,” jelasnya.
Amblesnya jalam ini terjadi sejak bulan Juni tahun lalu. Sebagai antisipasi dipasangkan turap sementara dari pohon kelapa oleh pihak Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Sulawesi Selatan. Namun, beberapa pekan terakhir nampak kwmbali retak sepanjang puluhan meter dengan lebar sekitar 40 cm.
Selain itu, dikabarkan pula bahwa pihak balai akan melaksanakan perbaikan dengan melakukan pemasangan turap secara permanen pada tahun ini dengan mengucurkan dana sebesar 11 Miliar.
Dilansir dari sindonews.com, PPK Balai Besar Jalan Nasional Arnis mengatakan bahwa Pemprov Sulsel sudah mengusulkan anggaran ke Kementerian PUPR melalui Balai Besar Jalan Nasional dan disetujui sebesar Rp11 Miliar.
“Anggaran Rp11 miliar ini kemungkinan bisa menjangkau 60 meter perbaikan jalan,” tutup Arnis.
Penulis: Ysf
