Mendata, Kroscek dan Salurkan Bantuan, Inilah Komunitas Luwu Berbagi

  • Whatsapp

BelopaInfo – Luwu. Kamis (28/05/2020). Sejumlah anak muda laki-laki dan perempuan mengendarai kendaraan bermotor berhenti di pinggir jalan. Mereka turun dan memberikan sebuah paket yang dibungkus kantongan kepada tukang becak. Tak lama kemudian anak-anak muda ini kembali terlihat di Desa Balutan mengunjungi seorang lansia bernama Nenek Sesa.

Mereka mendapat informasi tentang Nenek Sesa dari jejaring sosial, mereka melewati jalan tak beraspal dan mendaki untuk sampai ke tempat tujuan. Dengan tujuan membawakan paket sembako, dan melihat langsung kondisi Nenek Sesa yang hanya tinggal sendirian di sebuah gubuk bambu berukuran 2×4 meter.

Itulah sejumlah aktifitas Komunitas Luwu Berbagi. Hesti salah satu penggerak menjelaskan, di komunitas ini, sebuah ide bersama sejumlah orang yang ingin memberi bantuan kepada warga yang tidak mampu di Kabupaten Luwu. Aktivitas komunitas ini tidak hanya sekadar memberikan bantuan. Tapi setiap anggotanya wajib mencari informasi tentang warga tidak mampu, mengunjungi langsung dan menyalurkan bantuan.

“Informasi warga yang kami berikan bantuan berasal dari anggota, termasuk teman-teman yang berada di Luwu. Selain itu, kami juga memantau jejaring sosial, jika saja ada orang yang menginformasikan tentang warga yang perlu dibantu,” ungkap Hesti.

Kegiatan menyalurkan bantuan dilakukan tidak hanya sekali, tapi setiap hari jumat. Mereka membagi zona penyaluran bantuan di beberapa kecamatan di Kabupaten Luwu. Selain itu dalam penyaluran bantuan mereka juga membagi 2 kategori. Ada warga yang hanya sekali dan ada yang rutin harus diberikan bantuan setiap bulannya.

Sebut saja kalangan lansia yang tidak mampu dan hidup seorang diri, atau masih memiliki keluarga namun kekurangan dalam pemenuhan kebutuhan pangan sehari-hari. Hingga warga ini mendapat perhatian khusus dari Komunitas Luwu Berbagi.

Komunitas yang berdiri belum cukup setahun ini masih beranggotakan 16 orang. Mereka memiliki sejumlah donatur tetap, baik orang Luwu, maupun orang di luar Luwu. Bahkan ada beberapa donatur mereka yang berasal dari luar negeri. Para donatur ini secara rutin menyalurkan anggaran yang nantinya akan disalurkan dalam bentuk bantuan kepada warga yang membutuhkan.

“Kami tidak menetapkan batasan pada donatur kami, berapapun yang mereka berikan kami akan tetap salurkan. Kami beranggotakan 16 orang secara rutin bertemu dan berdiskusi tentang warga yang akan diberikan bantuan,” kata Hesti.

Hesti menambahkan selama melakukan aktivitas di Komunitas Luwu Berbagi, mereka tidak menemukan kendala. Namun jika kondisi warga yang dibantu membutuhkan bantuan seperti perbaikan tempat tinggal atau kebutuhan yang tidak bisa ditangani oleh komunitasnya, maka mereka akan mendokumentasikan dan berkoordinasi dengan pemerintah.

Reporter. : CSD
Editor. : AS

Pos terkait