Belopainfo – Wisata Buah, ya mungkin ketika mendengar kata ini dalam pikiran kita pasti akan muncul sebuah tempat di mana terdapat buah yang segar dan memanjakan mata. Wisata buah sendiri sudah tidak asing lagi dikalangan para wisatawan. Di berbagai daerah sudah terdapat beberapa wisata buah yang dapat dikunjungi.
Tak mau ketinggalan, Desa pertama yang ada di Kabupaten Luwu yang menjadi Desa Mandiri tidak mau kalah dengan desa-desa yang lebih maju. Nah kali, ini Pemerintah Desa Lamunre Tengah yang dipimpin oleh Suradi DM kini bekerja sama dengan Lembaga Dakwa Islam Indonesia (LDII) melakukan gerakan penanaman pohon buah di Desa Lamunre Tengah. Kamis (10/03/22).
Penaman pohon buah ini juga belum banyak dilakukan di desa-desa yang ada di Kabupaten Luwu dengan melakukan budidaya dan mengajak warga desa untuk terlibat dalam membangun desa dengan menggerakkan masyarakat. Tentu Suradi DM yang menjadi motor penggerak memiliki gagasan-gagasan untuk membangu Desa dan Masyarakatnya.
Suradi DM seperti pemimpin yang merupakan bukti nyata manifestasi teori pembangunan yang dimaksud oleh Prof Dr. Mochtar Kusumaatmaja yang di mana dalam konteks pembangunan memakai kerangka
acuan pada pandangan hidup (way of live) masyarakat serta kondisi suatu wilayah dan berdasarkan asas Pancasila yang bersifat kekeluargaan maka terhadap norma, asas, lembaga dan kaidah yang terdapat dalam Teori Hukum Pembangunan tersebut relatif sudah merupakan dimensi yang meliputi structure (struktur), culture (kultur) dan substance (substansi).
Suradi DM mampu memadukan ketiga dimensi tersebut baik secara struktural, kultur maupun subtansi sehingga dalam pelaksanaan program-program yang dicanangkannya mampu berkolaborasi dengan baik antara pemerintah desa maupun masyarakat.
Kepala Desa Lamunre Tengah ini berkeinginan besar menciptakan Desa Lamunre Tengah menjadi salah satu Desa Wisata yang ada di Kabupaten Luwu, meski belum dilirik oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Luwu. Semua dusun yang ada di Desa Lamunre Tengah diarahkan untuk memanfaatkan pekarangan rumah agar dapat difungsikan dan bernilai ekonomis.
“Hari ini kita lakukan kegiatan gerkan menanam pohon buah dengan jumlah bibit 150 dari 4 jenis bibit yaitu, Durian, lengkeng, alpukat, dan jeruk,” sebut Suradi DM.
Tidak hanya itu, agresivitas pembangunan yang dilakukannya tak pernah surut sedikit pun, rencananya, Suradi DM akan memanfaatkan anggaran untuk ketahanan pangan sebesar 20% dengan melakukan pengembangan desa wisata buah kedepannya dengan pengembangna pembibitan dan produksi pupuk organik.
Penulis: Ysf