BelopaInfo – Luwu. Kamis (30/07/2020). Melalui program pemberdayaan yang dilakukan oleh Pemerintah Desa Bonelemo Utara, Kelompok Kreatif Mattirowali Bide akhirnya dapat berproduksi dan melayani pesanan dari Provinsi Bali. Adapun barang yang berhasil diproduksi dan dikirim kelompok ini adalah mangkuk yang berasal dari batok/ tempurung kelapa.
Kompok pemberdayaan ini memanfaatkan bahan-bahan yang ada di desa dan diolah menjadi barang siap pakai dan memiliki nilai ekonomis. Beberapa bahan yang telah diolah oleh kelompok ini adalah kerajinan dari batok/ tempurung kelapa dan bambu.
Jamaluddin Kepala Desa Bonelemo Utara dikonfirmasi menjelaskan, arah Pemerintah Desa Bonelemo Utara melalui dana desa difokuskan pada program pemberdayaan. Program pemberdayaan ini merupakan satu langkah awal pemerintah untuk membangun sumberdaya manusia (SDM) yang ada di desanya.
Dengan program pemberdayaandan peningkatan kapasitas SDM melalui pelatihan secara berkelompok ini, masyarakat Bonelemo Utara dapat memperoleh sejumlah manfaat. Pertama kelompok dapat memanfaatkan dan mengembangkan potensi yang ada di desa. Dimana bahan baku telah tersedia di desa dan mudah diperoleh.
Kedua, hasil kerajinan ini memiliki nilai ekonomis yang dapat menambah sumber ekonomi masyarakat. Pemerintah Desa dalam hal ini menyediakan fasilitas yang dianggarkan melalui dana desa.
“Pemberdayaan ini memberi manfaat bagi masyarakat karena ada banyak potensi di desa yang dapat diolah, namun itu perlu dibarengi dengan peningkatan SDM. Maka melalui program pemberdayaan ini hal itu dapat diwujudkan,” kata Jamaluddin.
Namun Jamaluddin mengakui masih banyak hal perlu dibenahi untuk mendukung keberlangsungan dari kelompok yang dibentuknya. Hingga ke depannya pemerintah desa akan tetap mendukung berbagai usaha dari kelompok.
Sementara itu Ahmadi Abbas selaku pendamping kelompok menjelaskan setiap desa memiliki potensi yang dapat dikembangkan dan diolah. Hal ini harus dilakukan oleh masyarakat sendiri hingga dampaknya juga dapat dirasakan masyarakat.
Lanjut Ahmadi menambahkan, ke depannya kelompok ini dapat mengembangkan berbagai alat kerajinan lain. Tidak hanya potensi yang berbahan baku batok/ tempurung kelapa, tapi juga dari bambu dan lainnya.
“Ini adalah langkah awal, yang kedepannya diharapkan anggota kelompok dapat mengembangkan potensi lain,” kata Ahmadi Abbas.
Kades Bonelemo Utara kembali menambahkan hasil dari karya anggota kelompok yang bernilai ekonomi ini diharapkan juga dapat memandirikan anggota kelompok. Hal yang penting menurut Jamal adalah pengolahan potensi ini dapat menjadi PAD bagi desanya.
“Program ini diharapkan juga dapat terus berlanjut, hingga tidak hanya memandirikan kelompok tapi juga menjadi sumber PAD bagi desa,” kata Jamaluddin.
Reporter: YSF
Editor: CSD