Pemilma Dianggap Banyak Masalah, KPUM dan MPM UMP Didemo Mahasiswa

  • Whatsapp

Palopo-Senin (9/3/2020) Puluhan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Palopo (UMP) yang tergabung dalam Aliansi Demokrasi Sehat mendemo Majelis Perwakilan Mahasiswa (MPM) dan Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM) di halaman kampus.

Demonstrasi ini terkait Pemilihan Presiden BEM (PEMILMA) di Universitas Muhammadiyah Palopo. Dalam orasinya mahasiswa menyatakan ada beberapa regulasi yang tidak sesuai dengan konstitusi.

Bacaan Lainnya

Haidir Islamuddin selaku Jendral Lapangan (Jenlap) aksi menjelaskan, ada beberapa regulasi yang menjadi pedoman MPM dan KPUM  yang tidak sesuai dengan proses yang dijalankan dalam PEMILMA.

“Ada banyak masalah yang harusnya diselesaikan sebelum proses PEMILMA berlanjut,” kata Haidir.

Tambahnya, bahwa demokrasi yang terjadi di kampus Universitas Muhammadiyah Palopo saat ini sedang pincang. Sebab tuntutan sebagian mahasiswa sampai hari ini tidak dipenuhi, sementara pemilihan sudah berlangsung.

Beberapa persoalan yang disampaikan oleh Aliansi Demokrasi Sehat yaitu, tidak ada kejelasan SK KPUM, kriteria calon yang tidak terpenuhi, tidak adanya lembaga pengawasan dalam PEMILMA, pincangnya struktur KPUM, tidak adanya transparansi tentang saksi PEMILMA, dan hasil lokakarya MPM tidak sepenuhnya disahkan.

Pertemuan mahasiswa dan KPUM PEMILMA UMP

Sedangkan KPUM dalam pertemuan dengan mahasiswa Aliansi Demokrasi Sehat mengatakan, mereka akan tetap melanjutkan pemilihan dengan alasan hal itu tidak menjadi penghalang proses pemilihan. Setidaknya ini menjadi pembelajaran bagi semua mahasiswa untuk kedepannya tidak lagi terulang kesalahan yang sama.

“Pemilihan akan tetap dilanjutkan sekalipun kondisi KPUM seperti saat ini, hal itu tak menjadi penghalang,” kata Winda Mardi salah satu anggota KPUM

Sementara Wakil Rektor III Universitas Muhammadiyah Palopo Dr. H. Suhardi M Anwar SE, MM. mengatakan sangat mengapresiasi aksi yang telah dilakukan mahasiswa. Menurutnya hal itu bentuk kepedulian mahasiswa terhadap demokrasi kampus, meskipun pemilihan ini penuh pro dan kontra. Sebaiknya kesalahan kali ini dapat dijadikan sebagai pembelajaran untuk kedepannya.

Editor: CSD

Pos terkait