BelopaInfo – Luwu. Selasa (07/07/2020). Berdasarkan tuturan lisan secara turun temurun, Bonelemo berawal dari Angindara yang merupakan keturunan Sangngalla Tator mengadakan perjalanan bersama rombongan dari Sangngalla Tator melalui gunung Latimojong kemudian membentuk perkampungan di Bonelemo.
Bonelemo sendiri pada dasarnya adalah penyederhanaan kata Banua dan Lemo secara sederhana bermakna rumah bundar yang menyerupai jeruk yang berada di sebelah Barat Rumah Adat Banua Arajang.
Dalam sistem tata pemerintahan, Bonelemo menganut aluk mula jaji atau aluk mula tau, sedangkan Kepala Pemerintahannya diberi gelar Tomakaka. Apabila sukses dalam pemerintahan dan pembangunan, di akhir hayatnya akan diadakan upacara adat Aru’ Mangngaru’—upacara penghormatan adat. Tempat pemakaman Tomakaka disebut Bangkala’, dan sebagai gelar tertinggi diberi gelar matindoi/matinroe secara harfiah berarti yang tidur—semacam doa dan harapan warga semoga hanya jasadnya saja yang mati, tapi jiwanya tetap ada memimpin makaka selanjutnya.
Adapun bukti sejarah yang ada di Bonelemo Barat adalah makam Puang Matinroi Kanna’, makam Puang Lamato’ di Kakobi—penyiar Islam pertama di Bonelemo, dan batu kitelek di Marangka.
Dalam struktur pemerintahan kerajaan Luwu, Bonelemo sebagai induk dari Desa Bonelemo Barat adalah perangkat adat yang langsung berada di bawah Ma’dika Ponrang.
Sementara itu, kepemimpinan Desa Bonelemo Barat secara yuridis berdiri sejak tahun 2008 dan merupakan pemekaran dari Desa Bonelemo.
Pada tahun 2008 pemekaran Desa Bonelemo Barat dan yang ditunjuk sebagai karteker kepala desa adalah Palinrungi Arsyad dan di tahun berikutnya pada tahun 2009, pada saat diadakan pemilihan kepala desa. Dan Arsyadi Palinrungi Arsyad terpilih sebagai kepala desa.
Usai masa jabatannya selama satu periode, di pemilihan kepala desa berikutnya Palinrungi Arsyad, dipercayakan kembali oleh masyarakat untuk menjadi Kepala Desa Bonelemo Barat pada tahun 2015 hingga sekarang.
Selama masa jabatannya, Palinrungi Arsyad gencar dalam membangun desanya, mulai dari infrastruktur, sarana dan prasarana dan pembinaan sumber daya manusia, ia bahkan gencar dalam menjadikan Bonelemo Barat untuk menjadi salah satu desa yang memiliki destinasi objek wisata dengan mengembangkan sumber daya alamnya seperti pemanfaatan air terjun.
Reporter : YSF
Editor. : AS